Bab IV.Menciptakan
Manusia Budaya
Manusia adalah bentuk ciptaan tuhan yang dibekali
dengan akal dan pikirian yang berfungsi untuk mengembangkan setiap pemikiran-
pemikiran yang mereka peroleh atau mereka ketahui yang berguna bagi kehidupan
mereka.dari pemikiran tersebut muncul lah ide-ide yang akan membantu dalam
kehidupan ini. Misalkan dari zaman purbakala dahulu, sistem itu sudah ada di
zaman itu, sistem yang paling sederhana adalah sistem pranata sosial manusia purba,
yaitu selalu ada ketua suku yang memimpin dalam kelompok mereka. Sistem
tersebut adalah bagian dari kebudayaan. Dalam kebudayaan mempunyai nilai-nilai
atau norma-norma untuk tolak ukur segala tingkah laku manusia. Kebudayaan
berfungsi sebagai penyedia aturan main atau nilai yang bisa diambil dan
diterapkan manusia, dan juga bisa menjadi suatu acuan hukum dalam kehidupan
manusia. Budaya manusia itu sendiri
berbeda-beda yang disebabkan oleh banyak faktor seperti daerah,turun-temurun,tingkat
sosial, lingkungan, kemajuan IPTEK dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan
perbedaan kebudayaan pada setiap daerah. Misalnya tari piring berasal dari
wilayah padang,sebaliknya jika di kota-kota besar sudah menggunakan teknologi
canggih, didesa atau di pelosok-pelosok masih menggunakan kincir air sebagai
sumber listrik. Seiring berjalannya waktu, kebudayaan yang
mempengaruhi serta dipengaruhi oleh manusia pun semakin berkembang. Perbedaan
tingkah laku dan etika berbudaya setiap manusia terkadang menimbulkan konflik
dalam kehidupan manusia. Semakin banyaknya budaya yang ada di
tengah-tengah manusia, konflik yang terjadi semakin banyak meskipun hanya
karena masalah kecil. Kalau manusia yang memiliki toleransi tinggi, konflik
tidak akan terjadi, karena manusia yang berakal budi baik tentu saja melihat
keindahan dalam perbedaan sehingga kedamaian dan kebersamaan akan tercipta.
Etika dapat diciptakan, tetapi masyarakat yang beretika dan berbudaya hanya
dapat diciptakan dengan beberapa persyaratan dasar, yang membutuhkan
dukungan-dukungan, seperti dukungan politik, kebijakan, kepemimpinan dan
keberanian mengambil keputusan, serta pelaksanaan secara konsekuen. Selain itu
dibutuhkan pula ruang akomodasi, baik lokal maupun nasional di mana etika
diterapkan, pengawasan, pengamatan, dan adanya pihak-pihak yang memelihara
kehidupan etika. Kesadaran etis bisa tumbuh karena disertai akomodasi. Kebudayaan yang diciptakan dan dimiliki oleh manusia
mencerminkan pribadi manusia sebagai mahlu ciptaan yang paling sempurna
diantara yang lainnya. Kebudayaan yang terus berkembang di kehidupan
bermasyarakat dapat menjadi suatu tolak ukur dalam melihat betapa berbudayanya
masyarakat di dalam suatu Negara. sifat manusia yang berbudaya itu yang harus
dimiliki setiap manusia khususnya bangsa Indonesia yang dikenali sebagai Negara
yang besar dengan banyaknya budaya yang dimiliki. Karena itu jadilah manusia
yang berbudaya. Dengan menjadi manusia yang berbudaya maka masyarakat akan
memiliki sikap yang berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam menjalani
kehidupan diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia
yang berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar
yang memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.
kebudayaan tidak dapat bergerak
atau berubah karena adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat
kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya
mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima
pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik
daripada pemikiran mereka. Keunggulan manusia sebagai makhluk yang berbudaya
dan beradab berkat ketekunannya memantau berbagai gejala dan peristiwa alam. Manusia
tidak lagi menemukan kenyataan sebagai sesuatu yang selesai, melainkan sebagai
peluang yang membuka berbagai kemungkinan. Setiap kenyataan mengisyaratkan
adanya kemungkinan. Transendensi manusia terhadap kenyataan yang ditemuinya
sebagai pembuka berbagai kemungkinan itu merupakan kemampuannya yang paling
mendasari perkembangan pengetahuannya. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa
menciptakan kebudayaan.Ada hubungan dialektika antara manusia dan
kebudayaan.Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendudukungnya.
Daftar Pustaka :
http://arissupri.blogspot.com/2013/03/pengertian-manusia-dan-kebudayaan.html
http://pratinoadityatama-fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-71237-Umum-Manusia%20Sebagai%20Subjek%20Kebudayaan%20dan%20Alasan%20Mengapa%20manusia%20menciptakan%20Kebudayaan%20%28%20Masyarakat%20Indonesia%20Lupa%20dan%20Tak%20Tau%20Kebudayaannya%20Sendiri%20Seperti%20Apa%29.html
http://dimasreddevil.blogspot.com/2012/06/manusia-sebagai-makhluk-berbudaya.html
http://fandhy20.wordpress.com/2012/10/22/manusia-sebagai-makhluk-budaya/
http://mersannurhakim.blogspot.com/2012/06/manusia-sebagai-mahluk-budaya.html
http://pratinoadityatama-fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-71237-Umum-Manusia%20Sebagai%20Subjek%20Kebudayaan%20dan%20Alasan%20Mengapa%20manusia%20menciptakan%20Kebudayaan%20%28%20Masyarakat%20Indonesia%20Lupa%20dan%20Tak%20Tau%20Kebudayaannya%20Sendiri%20Seperti%20Apa%29.html
http://dimasreddevil.blogspot.com/2012/06/manusia-sebagai-makhluk-berbudaya.html
http://fandhy20.wordpress.com/2012/10/22/manusia-sebagai-makhluk-budaya/
http://mersannurhakim.blogspot.com/2012/06/manusia-sebagai-mahluk-budaya.html
Nama: Mochammad Rivaldi
Kelas:1KA07
NPM:15113570
Tidak ada komentar:
Posting Komentar